Mengenal MDC, Organisasi Debat Hukum USU yang Sudah Banyak Raih Prestasi


MEDAN, Waspada.co.id – Universitas Sumatera Utara (USU) memiliki banyak organisasi kemahasiswaan yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari jurnalistik, olahraga, keagamaan, sampai kesenian.

Dari banyaknya organisasi, terdapat satu organisasi yang kurang mendapat sorotan, namun sudah menorehkan banyak prestasi yang membanggakan, baik ditingkat regional maupun nasional.

Organisasi tersebut bernama Meriam Debating Club (MDC) yang merupakan sebuah komunitas debat hukum di lingkungan Fakultas Hukum USU.

MDC juga merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di bawah naungan Fakultas Hukum USU.

MDC pertama kali didirikan pada tanggal 9 September 2009 oleh delegasi Mahkamah Konstitusi Fakultas Hukum USU. Melalui Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum USU No. 2916/h5.2.1.2/TPM/2010 pada tanggal 13 Desember 2010 lalu.

MDC dikukuhkan sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) di bawah naungan Dekanat. Organisasi ini memiliki visi dan misi yang bertujuan mengembangkan setiap kualitas anggotanya dalam bidang debat.

Ketua Umum MDC, Kemi Suranta Tarigan mengatakan, visi misi MDC adalah meningkatkan partisipasi dan keterlibatan setiap anggota, baik dalam kegiatan internal maupun kompetisi hukum nasional

“Mengembangkan kualitas anggota dan menciptakan lingkungan yang mendukung para anggota untuk meningkatkan keterampilan berdebat, pengetahuan, logika dan retorika, dan dapat membangun jejaring dan kerja sama dengan internal anggota MDC dan juga antara organisasi debat universitas lain,” ujar Kemi saat di temui dilingkungan Kampus USU, Senin (11/12).

Menurut Kemi, visi dan misi tersebut dapat dibuktikan dengan 46 prestasi yang telah diraih sejak didirikannya MDC ini. Beberapa diantaranya yaitu, Juara III dalam Semar Law Competition 2023, Juara II dalam Indonesian Law Debate Competition (ILDC) 2023.

“Prestasi yang diraih pada tahun ini yaitu Juara I Kompetisi Debat APPUPPT 2023 antarperguruan tinggi se-Indonesia.

MDC memiliki program kerja rutin yang menjadi budaya dalam organisasi seperti UKM Visit,” ujarnya.

Kemi menambahkan, program kerja ini berfungsi untuk menjalin dan melakukan hubungan kerja sama dengan pihak luar. Selain itu, program kerja ini dapat mempermudah mereka dalam menyusun strategi di setiap kompetisinya.

Salah satu anggota MDC, Martinus Lature, menyampaikan bahwa MDC menanamkan sebuah ideologi, di mana mereka percaya bahwa pengharagaan yang mereka raih melalui delegasi-delagasi yang dikirim dalam kompetisi debat merupakan milik bersama.

“Jika ada delegasi yang memenangkan perlombaan debat, baik secara regional maupun nasional, maka kemenangan itu adalah milik bersama dari setiap anggota. Kami merayakan kemenangan dengan melakukan makan bersama,” jelas Martinus.

“Melalui budaya yang tertanam dalam organisasi ini, Kemi berharap agar anggota MDC ke depannya dapat lebih meningkatkan kemampuan dan kreativitas, sehingga mereka mampu memenangkan kejuaraaan-kejuaraan di ajang debat lainnya,” pungkasnya. (wol/man/d1)

Editor AGUS UTAMA

Leave a Comment