Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi di DKI, Pedagang Klaim Tak Jual Obat Praxion


Merdeka.com – Salah satu dari dua kasus baru gagal ginjal di Jakarta menyebabkan pasien meninggal dunia. Diduga korban sempat mengonsumsi obat Praxion yang dibeli di apotek.

Sejumlah pedagang obat di Pasar Pramuka, Jakarta Timur mengaku sudah lama tidak menjual obat sirop merek Praxion. Klaimnya, bahkan sebelum temuan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) mencuat.

Pantauan merdeka.com di lokasi, Senin (6/2), pada bagian etalase toko, obat sirop demam dan batuk yang mengandung paracetamol sudah tidak terlihat. Hanya terlihat obat multivitamin.

Sepengetahuan pedagang obat di Pramuka, ada beberapa jenis obat Praxion. Fungsinya pun berbeda-beda, meredakan demam, sakit nyeri, hingga batuk. Tetapi mereka tak menjual semua jenis obat sirop merek tersebut.

“Sirop juga lagi susah (obat sirop lain), barangnya emang kita juga gak berani lagi jual. Udah susah juga obatnya, jadi kita sudah gak main obat itu (proxion),” jelas salah satu pedagang yang enggan menyebutkan namanya.

Pedagang lainnya mengakui Praxion kini sulit didapat. Meskipun sempat dinyatakan aman oleh BPOM berdasarkan BPOM RI NOMOR HM. 01.1.2.11.22.179 Tanggal 17 November 2022.

“Sudah enggak ada itu, kita juga gak pernah nyetok banyak biasanya,” ucapnya.

Seingatnya, terakhir menjual Praxion sebelum temuan kasus GGAPA.

“Dari dulu, zaman nenek moyang juga sudah obat kaya gitu kan udah dijual. Saat ini, sudah ditarik, sama itunya selesnya. Distributornya juga kayanya sudah gak jualan lagi,” ucapnya.

Terpisah, Tyo sebagai orangtua pemilik dua anak meminta kepada pemerintah, baik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengusut temuan kembali kasus gagal ginjal akut.

“BPOM harus melakukan investigasi, terhadap obat yang menyebabkan kasus anak meninggal. Karena, kalaupun sudah dikatakan aman mestinya aman, tapi kalau adanya kasus ini kan bisa jadi kedaluwarsa, atau palsu, atau memang anak itu punya metabolisme yang beda,” ujar Tyo.

“Sehingga Kemenkes dan BPOM harus melakukan investigasi, karena ini mengkhawatirkan orang tua ya,” katanya.

Bakal Tarik Obat Praxion

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) segera melakukan tindakan antisipatif terkait adanya laporan dua kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) di DKI Jakarta.

Dari dua kasus gagal ginjal akut, satu pasien meninggal yang sebelumnya dilaporkan minum obat penurun demam merek Praxion.

Meskipun investigasi terhadap penyebab sebenarnya kasus gagal ginjal akut masih berlangsung, BPOM rupanya telah mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi obat yang dipegang industri farmasi yang bersangkutan.

“BPOM sudah mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi pasien hingga investigasi selesai dilaksanakan,” demikian keterangan resmi BPOM yang diterima Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Senin, 6 Februari 2023.

Sebagaimana laporan yang dikumpulkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pasien ginjal akut meninggal yang terkonfirmasi GGAPA ini diberikan obat Praxion. Hal ini lantaran pasien berusia 1 tahun mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023.

Sebagai informasi, Praxion biasa digunakan untuk mengatasi demam dan gejala nyeri pada bayi dan anak-anak. Jenis Praxion di antaranya; Praxion Suspensi; Praxion Drops; dan Praxion Forte.

Ketiga jenis obat sirup Praxion ini tertulis telah dinyatakan aman oleh BPOM RI berdasarkan Lampiran II Penjelasan BPOM RI Nomor HM. 01.1.2.11.22.179 yang dikeluarkan tanggal 17 November 2022.

Terkait perintah penghentian sementara dari BPOM, industri farmasi pemegang izin edar obat Praxion telah melakukan voluntary recall (penarikan obat secara sukarela).

“BPOM telah melakukan investigasi atas sampel produk obat dan bahan baku, baik dari sisa obat pasien, sampel dari peredaran dan tempat produksi, serta diuji di laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN),” tulis pernyataan BPOM.

“BPOM juga melakukan pemeriksaan ke sarana produksi terkait Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).” [lia]

Baca juga:
Kondisi Anak Suspek Gagal Ginjal Akut di DKI Membaik, Awalnya Alami Demam & Batuk
Kasus Gagal Ginjal Anak, Dinkes DKI Imbau Masyarakat Gunakan Obat Puyer
Pemerintah Investigasi Ginjal Akut, Peredaran Obat Sirop Praxion Distop
Gagal Ginjal Akut Anak Muncul Lagi, Ini Langkah Kemenkes dan BPOM
Bareskrim Lempar ke BPOM Kasus Gagal Ginjal Anak ‘Lolos’ di DKI
Kronologi Penemuan 2 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Jakarta



Leave a Comment