Jepang Mulai Investigasi Kecelakaan Pesawat JAL


OTORITAS transportasi Jepang mulai menyelidiki penyebab tabrakan yang terjadi di bandara Haneda Tokyo antara pesawat Japan Airlines Co. dan pesawat Penjaga Pantai Jepang pada Selasa (2/1).

Dewan Keselamatan Transportasi Jepang, badan afiliasi pemerintah yang bertugas menyelidiki kecelakaan serius yang melibatkan pesawat terbang, kereta api, dan kapal laut, telah memeriksa puing-puing pesawat. Sementara kepolisian Jepang juga telah memeriksa lokasi kecelakaan tersebut.

Dewan itu mengatakan telah mengambil rekaman penerbangan dan suara pesawat penjaga pantai dan masih mencari pesawat JAL yang tiba di Tokyo dari Sapporo.

Baca juga: 105 WNI Masih Mengungsi Akibat Gempa Jepang

Pihak JAL mengatakan bahwa awak pesawat telah menjelaskan kepada perusahaan bahwa mereka melanjutkan pendaratan setelah mengkonfirmasi dengan pengatur lalu lintas udara. Kemudian tidak ada kelainan pada pesawat selama penerbangan.

Kecelakaan itu memaksa penutupan keempat landasan pacu di bandara tersibuk di Jepang. Kecuali satu landasan pacu tempat terjadinya tabrakan dibuka kembali pada Selasa (2/1) malam.

Baca juga: Pesawat yang Membawa 400 Penumpang Terbakar di Bandara Haneda, Jepang

JAL membatalkan lebih dari 40 penerbangan domestik ke dan dari bandara Haneda pada hari Rabu. All Nippon Airways Co. juga membatalkan 50 penerbangan domestik, dan beberapa penerbangan internasional terpengaruh.

Seluruh penumpang dan awak pesawat JAL Airbus A350 yang berjumlah 379 orang berhasil selamat tanpa cedera yang mengancam nyawa setelah pesawat tersebut terbakar menyusul tabrakan dengan pesawat penjaga pantai yang berbasis di bandara Haneda, kata perusahaan tersebut.

Lima dari enam anggota penjaga pantai yang berada di dalamnya dipastikan tewas, namun kapten pesawat berhasil melarikan diri, kata pihak kepolisian Jepang. Kebakaran di pesawat JAL berhasil dikendalikan lebih dari delapan jam setelah tabrakan sekitar pukul 17.49 waktu setempat.

Airbus SAS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan mengirimkan tim spesialis untuk memberikan bantuan teknis kepada dewan keselamatan Jepang.

“Pesawat JAL yang rusak parah, dilengkapi mesin yang diproduksi oleh Rolls-Royce plc Inggris, diterima pada November 2021,” kata Airbus.

Penjaga pantai Jepang mengatakan pesawatnya sedang menuju ke Prefektur Niigata untuk mengirimkan pasokan bantuan bagi orang-orang yang terkena gempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang melanda Semenanjung Noto dan daerah sekitarnya di pantai Laut Jepang pada Senin (1/1).

Sementara itu, Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo mengatakan pihaknya telah meluncurkan penyelidikan atas kecelakaan tersebut atas dugaan kelalaian profesional yang mengakibatkan kematian dan cedera.

(Kyodo/Z-10)

OTORITAS transportasi Jepang mulai menyelidiki penyebab tabrakan yang terjadi di bandara Haneda Tokyo antara pesawat Japan Airlines Co. dan pesawat Penjaga Pantai Jepang pada Selasa (2/1).

Dewan Keselamatan Transportasi Jepang, badan afiliasi pemerintah yang bertugas menyelidiki kecelakaan serius yang melibatkan pesawat terbang, kereta api, dan kapal laut, telah memeriksa puing-puing pesawat. Sementara kepolisian Jepang juga telah memeriksa lokasi kecelakaan tersebut.

Dewan itu mengatakan telah mengambil rekaman penerbangan dan suara pesawat penjaga pantai dan masih mencari pesawat JAL yang tiba di Tokyo dari Sapporo.

Baca juga: 105 WNI Masih Mengungsi Akibat Gempa Jepang

Pihak JAL mengatakan bahwa awak pesawat telah menjelaskan kepada perusahaan bahwa mereka melanjutkan pendaratan setelah mengkonfirmasi dengan pengatur lalu lintas udara. Kemudian tidak ada kelainan pada pesawat selama penerbangan.

Kecelakaan itu memaksa penutupan keempat landasan pacu di bandara tersibuk di Jepang. Kecuali satu landasan pacu tempat terjadinya tabrakan dibuka kembali pada Selasa (2/1) malam.

Baca juga: Pesawat yang Membawa 400 Penumpang Terbakar di Bandara Haneda, Jepang

JAL membatalkan lebih dari 40 penerbangan domestik ke dan dari bandara Haneda pada hari Rabu. All Nippon Airways Co. juga membatalkan 50 penerbangan domestik, dan beberapa penerbangan internasional terpengaruh.

Seluruh penumpang dan awak pesawat JAL Airbus A350 yang berjumlah 379 orang berhasil selamat tanpa cedera yang mengancam nyawa setelah pesawat tersebut terbakar menyusul tabrakan dengan pesawat penjaga pantai yang berbasis di bandara Haneda, kata perusahaan tersebut.

Lima dari enam anggota penjaga pantai yang berada di dalamnya dipastikan tewas, namun kapten pesawat berhasil melarikan diri, kata pihak kepolisian Jepang. Kebakaran di pesawat JAL berhasil dikendalikan lebih dari delapan jam setelah tabrakan sekitar pukul 17.49 waktu setempat.

Airbus SAS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan mengirimkan tim spesialis untuk memberikan bantuan teknis kepada dewan keselamatan Jepang.

“Pesawat JAL yang rusak parah, dilengkapi mesin yang diproduksi oleh Rolls-Royce plc Inggris, diterima pada November 2021,” kata Airbus.

Penjaga pantai Jepang mengatakan pesawatnya sedang menuju ke Prefektur Niigata untuk mengirimkan pasokan bantuan bagi orang-orang yang terkena gempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang melanda Semenanjung Noto dan daerah sekitarnya di pantai Laut Jepang pada Senin (1/1).

Sementara itu, Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo mengatakan pihaknya telah meluncurkan penyelidikan atas kecelakaan tersebut atas dugaan kelalaian profesional yang mengakibatkan kematian dan cedera.

(Kyodo/Z-10)



Leave a Comment