Gus Yahya Minta Capres-Cawapres Tidak Bawa-bawa NU di Pilpres 2024


Sabtu, 2 September 2023 – 17:42 WIB

Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)  KH Yahya Cholil Staquf meminta para bakal  calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres)  tidak mengatasnamakan NU dalam Pemilihan Presiden 2024.

Baca Juga :

Presiden PKS Minta Maaf Tak Hadir Deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya

Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu menegaskan secara struktural tidak ada pengurus NU maupun kiai-kiai NU yang menyatakan dukungan kepada calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) tertentu di Pilpres 2024.

“Jangan ada calon mengatasnamakan NU. Kalau ada calon mengatasnamakan (NU), kredibilitasnya atas nama perilakunya sendiri-sendiri, bukan atas nama NU,” kata Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023.

Baca Juga :

Cerita Anies Ditodong Surya Paloh Jadi Capres: Cak Imin, You Are the Second Victim!

Ia memastikan secara struktural, NU maupun kiai-kiai NU juga tidak akan memberikan dukungan kepada calon tertentu. “Kalau ada klaim, kiai-kiai NU merestui, itu sama sekali tidak betul. Selama ini tidak ada pembicaraan terkait calon presiden atau wakil presiden,” katanya.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di kantor PBNU Jakarta

Baca Juga :

Cak Imin Cerita Momen Surya Paloh Minta Dirinya Jadi Cawapres Anies: Kayak Ngajak Berantem

Menurutnya, kalau ada warga NU yang ingin mencalonkan diri dipersilakan berjuang lewat partai politik, bukan lewat NU.

“Orang tahu NU ini punya warga banyak sekali. Survei Alvara 52,9 persen populasi muslim Indonesia mengaku NU,” ujar Gus Yahya.

Baginya, warga NU sangat cerdas sehingga tidak bisa lagi ditarik-tarik untuk memenuhi ambisi calon tertentu.

“Mindset NU ini dulu dianggap kayak kebo (kerbau). Ini menghina sekali, padahal warga NU ini sudah cerdas, mereka sudah bisa menilai orang. Kami tidak mau NU ini dicocok-cocok hidungnya dibawa ke sana ke mari,” tambahnya.

Gus Yahya juga memastikan bahwa keputusan Muktamar NU, sebagai lembaga tidak akan ikut dukung mendukung dan juga tidak akan jadi kompetitor dalam politik.

Sebelumnya, deklarasi pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin) di Hotel Majapahit Surabaya, Jawa Timur, siap digelar pada Sabtu, 2 September 2023, selain dihadiri pimpinan dan kader partai pengusung, deklarasi tersebut juga akan dihadiri puluhan kiai dan ulama Jatim dan Jateng.

Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid memastikan bahwa deklarasi Anies-Cak Imin akan dihadiri puluhan kiai dan Bu Nyai dari lingkungan pesantren terkemuka di Jatim dan Jateng. “Sudah ada 50 kiai, 20 ning yang akan hadir, dari Situbondo, Lirboyo, bahkan ada juga dari Jateng, Brebes,” tandasnya.

Kehadiran para kiai dan ning tersebut menurut Jazilul kian memantapkan keputusan PKB mengusung Anies dan Cak Imin untuk maju di Pilpres 2024 nanti. “Ini menambah keyakinan sekaligus semangat bahwa ijtihad yang diambil PKB, NasDem, dan PKS ini menjadi harapan dan perbaikan perubahan Indonesia ke depan,” kata Jazilul.

Halaman Selanjutnya

Baginya, warga NU sangat cerdas sehingga tidak bisa lagi ditarik-tarik untuk memenuhi ambisi calon tertentu.

Halaman Selanjutnya



Leave a Comment