Ekonomi RI Kuartal I Tumbuh 5,11 Persen, Aprindo: Cukup Kondusif bagi Peritel 


Selasa, 7 Mei 2024 – 21:42 WIB

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi RI kuartal I-2024 sebesar 5,11 persen secara year on year (yoy). Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) menilai, dengan tumbuhnya ekonomi RI di atas 5 persen, akan menjadi iklim yang kondusif bagi peritel.

Baca Juga :

Tagih Kepastian Utang Rafaksi Migor, Aprindo: Jangan Jadi Tanggungan Pemerintah Berikutnya

Ketua Umum Aprindo, Roy Mandey mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I-2024 ini terdorong oleh konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen dan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 54,93 persen.

“Di kuartal I-2024 sudah di-statement oleh BPS adalah secara total 5,11 persen lumayan lah, kalau kita denger 4,9 persen atau 4,8 persen kan berarti retail udah megap-megap tuh. Tapi kalau kita masih dengar 5 persen maka itu sesuatu yang cukup kondusif bagi peritel,” kata Roy dalam acara Halal Bihalal di Rempah Manado, Kuningan, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Juga :

Bukan International Moneteri Fund, Sandiaga Ungkap 84 Persen UMKM Andalkan IMF untuk Permodalan

Ketua Umum Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo), Roy Mandey

Roy menjelaskan, tumbuhnya konsumsi rumah tangga yang sebesar 54,93 persen ini dikarenakan kepercayaan konsumen atau indeks penjualan riil itu masih di atas angka moderat.

Baca Juga :

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Investasi Terus Masuk

“Keyakinan konsumen kita itu 125-126 di atas angka 100 berarti konsumen masih percaya terhadap situasi ekonomi, sehingga mereka melakukan konsumsi. Kalau konsumen tidak memiliki kepercayaan konsumen maka mereka tidak akan melakukan konsumsi,” jelasnya.

Roy menuturkan, pada kuartal II-2024 nanti pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan akan tumbuh melambat. Sebab, masyarakat akan mengencangkan ikat pinggang dengan menahan belanja menjelang tahun  ajaran baru. 

“Pasti akan turun karena setelah Lebaran, setelah Lebaran di setiap tahunnya, setelah pasca Ramadhan, lebaran khususnya maka masyarakat mengencangkan ikat pinggang menahan belanja, karena apa? Persiapan buat mereka memasuki bulan Juni, Juli kalau yang punya anak,” terangnya.

Dia pun memproyeksikan konsumsi rumah tangga di kuartal II 2024 akan  melambat, karena berakhirnya Pemilu dan Lebaran. Sehingga, pertumbuhan transaksi ritel juga akan mengalami penurunan. 

“Kalau di kuartal II diproyeksi sekitar 4 persen hingga 5 persen. Jadi lebih tipis marginnya,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

“Pasti akan turun karena setelah Lebaran, setelah Lebaran di setiap tahunnya, setelah pasca Ramadhan, lebaran khususnya maka masyarakat mengencangkan ikat pinggang menahan belanja, karena apa? Persiapan buat mereka memasuki bulan Juni, Juli kalau yang punya anak,” terangnya.

Halaman Selanjutnya



Leave a Comment