Bansos Beras Dibagi-bagi, Beras Hilang di Minimarket, Separuh Hasil Panen Dibuang Sia-sia


FAJAR.CO.ID — Masalah seputar komoditas pangan, terutama beras, menghiasi pemberitaan di antara berita-berita pemilu. Sejumlah masyarakat mengeluh harga beras melambung hingga hilangnya beras di minimarket di tengah bagi-bagi bansos beras oleh Presiden Jokowi.

Selain keluhan melambungnya harga beras dan hilangnya stok beras di minimarket, Mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong juga mengungkap soal terbuangnya secara sia-sia hasil panen sekitar 10-30 persen.

Diketahui, harga sejumlah komoditas pangan mengalami lonjakan menjelang hari H pemilihan umum. Masyarakat hingga pedagang pun mengeluh soal lonjakan harga ini.

Salah satu pedagang di pasar Daya, Makassar, Agung mengungkap kenaikan harga beras sejak akhir 2023 lalu. Namun, semakin melambung dan puncaknya terjadi pada Februari ini.

Menurutnya, kenaikan harga beras saat ini sangat drastis. Sebelum mengalami kenaikan, harga beras seberat 50 kg masih di kisaran Rp550 ribu. Saat ini harga beras melonjak hingga Rp715 ribu per 50 kg.

Stok beras di sejumlah ritel modern di Makassar juga kosong sejak beberapa bulan lalu. Pihak ritel modern seperti Alfamart mengungkap penyebabnya karena tidak ada lagi pasokan dari distributor.

Sementara itu, mantan Menteri Perdagangan (2015-2016), Thomas Trikasi Lembong alias Tom Lembong mengungkap hampir setengah dari pangan yang diproduksi di Indonesia terbuang sia-sia. Kondisi itu disebabkan dua fenomena utama yakni, food loss dan food waste.

Food loss adalah hilangnya komoditas pangan saat masih di tingkat petani, sedangkan food waste adalah hilangnya atau terbuangnya pangan secara sia-sia di tangan konsumen.



Leave a Comment