Yayasan WR Soepratman Gelar Hahalbihalal, Pererat Keluarga Besar Pencipta Lagu Indonesia Raya



loading…

Yayasan Wage Rudolf Soepratman menggelar hahalbihalal keluarga besar Djumeno Senen Satro Soehardjo di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu (30/4/2023). FOTO/IST

JAKARTA – Yayasan Wage Rudolf ( WR) Soepratman menggelar hahalbihalal keluarga besar Djumeno Senen Satro Soehardjo di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu (30/4/2023). Djumeno Senen merupakan ayah kandung WR Soepratman, pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Hadir dalam silaturahmi Hari Raya Idulfitri itu keluarga kakak dan adik WR Soepratman. Ikut hadir sebagai tamu undangan adalah musisi Adie MS; istri Sandiaga Salahuddin Uno, Nur Asia Uno; dan Anggota Komisi 1 DPR Effendi Simbolon.

Ketua Umum Yayasan WR Soepratman Budi Harry mengatakan, halalbihalal sengaja digelar untuk mempererat dan memupuk persaudaraan keluarga ahli waris Djumeno Senen Sastro Soehardjo.

“Kami sangat bersyukur atas terbentuknya Yayasan WR Soepratman ini, sehingga tidak akan ada lagi berita simpang siur yang tidak jelas sumbernya. Kami ini keluarga ahli waris lah sumbernya,” kata Budi Harry dalam keterangannya, Selasa (2/5/2023).

Dalam kesempatan itu, Effendi Simbolon menyoroti konser musik Deep Purple di Kota Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Waktu itu, grup musik asal London, Inggris itu sempat membawakan potongan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan gaya tak semestinya.

“Hal ini membuat pihak keturunan sang pencipta lagu berang dan melakukan protes serta akan menyomasi penyelenggara konser,” katanya.

Sementara, Nur Asia Uno mengapresiasi halalbihalal keluarga besar WR Soepratman. Dalam sambutannya, ia menyoroti kebesaran jiwa seorang musisi bernama Wage Rudolf Soepratman. Menurutnya, WR Soepratman adalah karunia Tuhan yang diberikan kapada bangsa Indonesia.

Adapun Adie MS menyampaikan rasa syukurnya karna bangsa Indonesia memiliki seorang WR Soepratman. “Harus kita jaga karya-karyanya,” katanya.

Ketua Dewan Pembina Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) ini mengungkapkan, dirinya bersama Budi Harry telah memperjuangkan Hari Musik Nasional sejak zaman Presiden BJ Habibie hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Akhirnya SBY menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 Tahun 2013 tentang Hari Musik Nasional yang mengambil tanggal kelahiran WR Soepratman.

Sekjen Yayasan WR Soepratman Angga Satria menambahkan, dari jutaan lagi, hanya Indonesia Raya, satu-satunya lagu yang masuk dalam konstitusi Republik Indonesia. Lagu ini dikeramatkan karena cara menyanyikannya diatur dalam undang undang.

“Lagu ini menjadi kebanggaan kita bangsa Indonesia. Sudah sepatutnya negara harus turut serta dalam menjag dan melestarikan karya-karya WR Soepratman,” katanya.

(abd)

Leave a Comment