Miris!! SDN di Sergai Puluhan Tahun tak Tersentuh Aliran Listrik dan Air Bersih


SEIRAMPAH, Waspada.co.id – Sudah puluhan tahun Sekolah Dasar Negeri (SDN) 102089 di Desa Gunung Kataran, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), tidak tersentuh aliran listrik.

Sekolah yang terletak di tengah perkebunan sawit itu sudah
berdiri sejak 1950, kini telah berusia 72 tahun. Namun, sampai saat ini sekolah tersebut tak pernah dialiri listrik dan air bersih.

Letaknya yang jauh dari pemukiman warga, membuat sekolah yang menjadi tempat anak-anak sekitar untuk menimba ilmu ini pun luput dari perhatian Dinas Pendidikan Kabupaten Sergai.

Kepala SD Negeri 102089, Sannur Hutagalung, mengatakan sekolah tersebut sudah berdiri sejak tahun 1950 dan sudah berusia 72 tahun.

“Kalau sekolah ini sejak tahun 1950 sudah berdiri. Sampai kini listrik dan air belum ada,” ujar Sannur, Rabu (1/2).

Sannur sendiri telah mengajar di sana sejak tahun 1986 atau sekitar 36 tahun yang lalu. Sejak dia mengajar, tak pernah ada listrik dan air bersih di sekolahnya.

Ironisnya lagi, pihak sekolah telah lama mengusulkan agar sarana dasar tersebut diadakan oleh pemerintah setempat. Namun hingga kini belum ada hasil.

“Saya ngajar sudah 36 tahun sejak 1986, tahun ini akan pensiun dan belum ada listrik dan air. Sudah pernah diusulkan bolak balik cuman belum ada juga,” ujarnya.

Ia menyebutkan, pada saat Covid-19 karena tidak adanya listrik dan jaringan sulit membuat belajar mengajar terpaksa menggunakan metode tatap muka. “Yang sulit itu ketika covid-19 beberapa waktu lalu yang mesti menggunakan metode daring,”ujarnya.

Kemajuan teknologi yang biasa menggunakan daya listrik pun tak bisa digunakan untuk menunjang belajar mengajar. Selain listrik, jaringan komunikasi juga sangat sulit di sana.

Tak sampai disitu, ketiadaan air bersih juga membuat sulit siswa. Sehingga, pihak sekolah pun terpaksa membeli air dalam jerigen setiap harinya.

“Kalau air kita beli, harganya Rp 5 ribu per jerigen untuk kamar mandi dan keperluan lainnya,”ungkap Sannur.

Tak hanya itu, kondisi sekolah SD Negeri 102089 juga memprihatinkan. Kondisi bangunannya pun banyak yang rusak. Mulai dari atap, asbes, dinding yang tampak lapuk karena termakan makan usia.

Ia mengatakan, saat ini ada 58 siswa yang menimbah ilmu di sana. Mayoritas adalah warga Desa Gunung Kataran.

“Kalau siswa-siswinya sebanyak 58 orang. Kami disini jumlah yang mengajar ada 7 orang, 1 orang operator, 5 orang guru honorer dan saya Plt Kepala Sekolahnya. Dan begini kondisi sekolah kami,” tuturnya.

Untuk itu, Sannur pun berharap, agar pemerintah memperhatikan sekolah yang dipimpinnya. Apalagi dimasa pensiunnya, Sannur berharap sekolah SD Negeri 102089 dapat segera dialiri listrik dan air bersih.

“Saya tahun ini pensiun, jadi saya berharap bagaimana sekolah kami ini dapat diperhatikan, ada listrik dan air bersih. Ini untuk anak-anak kami yang sekolah di sini,” tutupnya. (Wol/rzk/d2)

Editor: FACHRIL SYAHPUTRA

Leave a Comment